Bensin, Diesel, Dan Hybrid: Mengapa Mesin Bisa Terdengar Kasar?
Suara mesin adalah salah satu indikator paling mudah untuk mengetahui kondisi kesehatan kendaraan. Ketika suara mesin mulai terdengar lebih berisik, kasar, atau muncul getaran yang terasa hingga ke kabin, biasanya ada komponen yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Selain mengurangi kenyamanan berkendara, kondisi ini juga dapat memengaruhi performa, efisiensi bahan bakar, dan dalam beberapa kasus bisa berujung pada kerusakan yang lebih mahal jika dibiarkan terlalu lama.
Meskipun gejalanya terlihat sama, penyebab suara mesin kasar bisa berbeda-beda tergantung jenis mesinnya, baik mesin bensin yang dikenal halus, mesin diesel yang memang punya karakter suara keras, maupun mesin hybrid yang sering hidup-mati otomatis. Karena itulah, penting untuk memahami apa saja pemicu awalnya agar perawatan yang dilakukan tepat sasaran dan tidak sekadar menebak-nebak.
Beberapa faktor yang paling sering membuat suara mesin terdengar kasar adalah:
1. Oli Mesin Menurun Kualitasnya
Oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus peredam suara. Jika sudah melewati batas pakai atau viskositasnya menurun, gesekan antar komponen meningkat sehingga suara mesin terdengar lebih “kering” dan kasar.
2. Filter Udara dan Filter Oli Kotor
Filter yang tersumbat menyebabkan aliran udara dan oli tidak optimal, sehingga pembakaran tidak sempurna dan mesin bergetar.
3. Busi atau Injektor Bermasalah
Pada mesin bensin dan hybrid, busi dan injektor memegang peranan utama dalam proses pengapian. Ketika tersumbat, percikan api tidak optimal sehingga mesin kasar dan idle tidak stabil.
4. Rantai Keteng/Timing Belt Aus
Saat timing tidak presisi, dapat muncul bunyi tik-tik (klotok-klotok) yang terdengar jelas saat mesin dalam keadaan langsam (idle).
5. Bahan Bakar Tidak Sesuai
Jika oktan (bensin) atau cetane (diesel) terlalu rendah, proses pembakaran tidak sempurna dan memunculkan bunyi knocking.
6. Engine Mounting Aus
Karet penyangga mesin yang keras atau retak membuat getaran mesin langsung terasa ke kabin, seolah suara semakin kasar.
Setelah mengetahui penyebabnya, berikut adalah solusi mengatasi suara mesin kasar:
Catatan: Diagnosa suara mesin idealnya dilakukan saat mesin dalam kondisi idle dan sudah mencapai suhu kerja normal, agar lebih akurat.
Namun, memahami penyebabnya saja belum cukup. Setiap jenis mesin memiliki karakter kerja dan pola pembakaran yang berbeda, sehingga suara kasarnya pun dapat muncul dalam bentuk yang tidak sama. Karena itu, penting untuk mengenali bagaimana ciri-cirinya pada masing-masing jenis mesin agar diagnosanya lebih tepat dan langkah penanganannya tidak keliru.
Perbedaan suara kasar pada mesin bensin, diesel, dan hybrid adalah:
1. Mesin Bensin
Karakter suara bawaan: Halus.
Suara kasar biasanya berupa:
- Ngelitik (tanda oktan rendah).
- Idle goyang.
- Bunyi “ketukan halus” saat akselerasi
Penyebab paling umum: bahan bakar tidak sesuai, busi aus, injektor kotor.
2. Mesin Diesel
Karakter suara bawaan: Lebih keras daripada bensin.
Suara kasar yang tidak normal ditandai dengan:
- Ketukan keras berulang.
- Getaran idle meningkat.
- Asap knalpot lebih pekat.
Penyebab dominan: injektor menurun tekanan, solar kualitas rendah, filter solar kotor.
3. Mesin Hybrid
Mesin hybrid sering mati-nyala otomatis, terutama saat kecepatan rendah.
Suara kasar biasanya muncul ketika mesin bensin mulai aktif kembali, ditandai dengan:
- Getaran mendadak.
- Idle tidak halus.
Penyebab umum: wngine mounting melemah dan injektor tidak bersih.
Jika suara mesin mulai berubah, jangan menunda pemeriksaan karena kerusakan kecil dapat berkembang menjadi perbaikan besar yang jauh lebih mahal. Demi memastikan diagnosa yang akurat dan penanganan sesuai standar, sangat disarankan untuk membawa kendaraan ke bengkel resmi. Anda dapat melakukan Booking Service di bengkel resmi PT Hyundai Mobil Indonesia melalui tautan berikut: hyundaimobil.co.id/booking-service, agar teknisi tersertifikasi dapat memeriksa, mendiagnosa, dan menangani kendaraan Anda dengan peralatan dan prosedur yang tepat.