3 Dampak Bila Mesin Menggunakan BBM Oktan Rendah
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini telah menyebabkan berbagai kontroversi. Salah satunya adalah banyaknya yang beralih ke jenis bahan bakar yang lebih murah untuk menghemat pengeluaran.
Namun seperti yang mungkin Hyundai Lovers sudah ketahui, mobil-mobil yang dipasarkan PT Hyundai Mobil Indonesia memerlukan bahan bakar dengan kadar oktan yang tidak rendah, yaitu minimal 92.
Baca juga: Bisakah Mesin Diesel Hyundai Tenggak Solar ‘Goceng’?
Sehingga, apa yang terjadi bila mengisi dengan oktan di bawah standar tersebut? Ternyata ada beberapa dampaknya.
1. Tenaga Menurun
Ketika menggunakan oktan di bawah standar, maka tenaga mesin akan menurun karena pengapian mesin yang harus menyesuaikan kondisi BBM yang digunakan. Alhasil, performa mesin Hyundai Creta maupun Hyundai Stargazer tak akan optimal.
2. Mesin Lebih Boros
Karena mesin mengalami penurunan tenaga, maka biasanya pedal gas akan lebih sering diinjak dalam-dalam. Hal ini akan membuat mesin menjadi lebih boros BBM dibandingkan dengan menggunakan BBM dengan oktan yang lebih tinggi.
3. Mesin Lebih Kotor
Dengan oktan yang lebih rendah, akan terjadi detonasi pada mesin. Hal ini akan membuat mesin juga lebih kotor karena adanya kerak karbon. Kotoran pada mesin ini sendiri cukup sulit untuk dibersihkan.
Karena itu PT Hyundai Mobil Indonesia menyarankan untuk menggunakan BBM dengan kadar oktan di atas 92 untuk mesin bensin Hyundai terbaru, seperti Hyundai Creta, Hyundai Stargazer, dan Hyundai Santa Fe Gasoline. Hal ini untuk menjaga performa mesin dan menjaga kondisi mesin. Paling tidak, sesuaikan saja dengan rekomendasi dari pabrikannya.