Di Era Mobil Listrik Hyundai, Desain Velgnya Maksimalkan Efisiensi
Masuknya teknologi mobil listrik, sekaligus memberi nuansa baru pada dunia velg. Bagaimana tidak, secara tampilan, velg mobil listrik memiliki ciri khas dan maknanya tersendiri. Apalagi pada mobil listrik Hyundai, Hyundai Motor Group sangat mempertimbangkan filosofi dan arah desain serta karakter velg saat bersamaan mendesain kendaraan.
Velg mobil listrik bukan sekadar komponen yang membuat mobil bergerak, namun telah menjadi elemen desain yang menunjukkan karakter mobil. Itulah mengapa produsen mobil membuat velg baru setiap kali mereka mengembangkan model baru. Di sisi lain, velg yang lebih ringan membantu meningkatkan pengendalian dan kenyamanan berkendara, serta membantu mengurangi bobot mobil.
Namun, velg yang ringan bukanlah segalanya!
Di era mobil listrik, kebutuhan utama adalah dapat berjalan sejauh mungkin dengan jumlah energi yang sama. Maka efisiensi harus dimaksimalkan, termasuk desain velg yang fokus pada peningkatan efisiensi.
Rawat Injektor Hyundai:
https://hyundaimobil.co.id/news/details/2-cara-mudah-rawat-injektor-diesel-hyundai
Meningkatkan aerodinamika velg dapat mengurangi hambatan yang disebabkan oleh angin yang bertiup dari arah depan saat mengemudi, yang pada gilirannya mengurangi konsumsi energi. Sebagai contoh, yang dikutip dari hyundaimotorgroup.com, meskipun hanya terdapat perbedaan sebesar 5% pada rasio kekosongan velg, yaitu rasio lubang terhadap luas velg, koefisien hambatan udara (CD) akan melebar lebih dari 0,003. Bagi para peneliti dan perancang yang berusaha untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi hambatan udara bahkan hingga 0,001, angka 0,003 tidak pernah bisa dianggap kecil.
Oleh karena itu, velg mobil listrik disempurnakan demi aerodinamika. Bagian luarnya, seperti velg, diratakan atau digelembungkan agar terlihat seperti donat, atau dengan menggunakan plastik dan bahan baru. Sehingga rasio kekosongan (void ratio) hingga kedalaman 10 mm pada velg diminimalkan. Hal ini mengurangi hambatan udara dengan mengurangi pusaran yang mengelilingi velg.
Namun demikian, rasio kekosongan velg mempengaruhi performa pendinginan rem. Oleh karena itu, desain velg harus disetel dengan baik sesuai dengan karakter model. Untuk model yang mengutamakan efisiensi, rasio kekosongan diturunkan, dan untuk model berperforma tinggi yang mengutamakan performa, rasio kekosongan dinaikkan untuk mendapatkan manfaat pendinginan rem.
Selain itu, upaya untuk menggunakan desain geometris dan atipikal yang tidak mudah digunakan untuk velg di masa lalu juga semakin beragam. Di pasar mobil listrik yang semakin ketat, desain velg menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing desain.
Namun, bukan hanya itu saja yang menjadi kendala velg listrik. Sebagai contoh, kendaraan listrik memiliki offset velg yang lebih besar dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal. Karena kedalaman velg berkurang, menjadi sulit untuk menerapkan desain tiga dimensi.
Seperti yang ditunjukkan di atas, velg mobil menghadapi tantangan baru di era kendaraan listrik. Produsen mobil mengatasi berbagai batasan dengan desain dan teknologi mereka. Di masa depan, desain velg mobil akan mengalami perubahan yang lebih dramatis. Pengenalan lebih banyak bahan baru, seperti plastik, memberi kita lebih banyak kebebasan dalam desain. Orang-orang juga tertarik pada kombinasi dengan teknologi pencahayaan. Sulit untuk memperkenalkan teknologi seperti itu dengan cepat karena peraturan masing-masing negara, tetapi lampu pasti akan berinteraksi dengan baik dengan velg.
Walau begitu, berbagai departemen di Hyundai Motor Group, baik itu Tim Desain Eksterior, Tim Desain Ban, Tim Pengembangan Suku Cadang dan Tim Pengembangan Material, masih terus berupaya mengembangkan material baru dan metode baru untuk velg masa depan yang dilengkapi dengan desain, efisiensi dan performa yang estetis. Oleh karena itu, jalanan di masa depan akan lebih berwarna, dan banyak yang menantikan mobil yang lebih efisien dan indah daripada sekarang.