22 September 2016 06:00 WIB

Hati-Hati, 3 Bagian Ini Rawan Semprotan Air Bertekanan

Mencuci mobil dengan air bertekanan kadang bikin puas. Air bisa masuk hingga sela-sela kecil bodi. Kotoran yang nempel pun langsung tandas dalam sekali semprot. Saat cuaca tak menentu seperti saat ini, panas dan hujan deras tak terduga, teknik ini praktis sekali. Bilas mobil sesudah kehujanan tak perlu waktu lama. 

Tetapi, hati-hati saat menyemprotkan air bertekanan. Ada 3 bagian ini yang rawan bermasalah karena semprotan air yang kencang tersebut. 

1.Sensor-sensor.  
Komponen ini erat kaitannya dengan kelistrikan. Diantaranya sensor parkir. Bagian  ini memang mudah sekali kotor tapi berisiko saat pencucian dengan air bertekanan. Walaupun sudah dilindungi sil karet, tidak dianjurkan menembak sensor parkir secara langsung. Di bawah sil plastik ada sensor yang rawan terkena tekanan air. 

Selain sensor parkir, sensor kelistrikan pada lampu-lampu juga rawan dengan penggunaan tekanan air. Ada kemungkinan tekanan air bisa mencapai sela-sela lampu dan masuk ke dalamnya, sehingga mengganggu kelistrikan lampu. Bahkan berakibat korslet. Yang terakhir adalah sensor ABS. Hati-hati menyemprotkan air tekanan pada bagian seputaran roda. 

2.Lapisan Anti Karat
Penyemprotan air bertekanan juga bisa mengikis lapisan anti karat yang ada di mobil. Seperti di bagian rumah roda. Bahkan selain air tekanannya seringkali tukang cuci juga menggunakan sikat untuk mengangkat kotoran yang masih bandel nempel. Hal ini jelas akan makin memperparah rusaknya lapisan anti karat. 

3.Bodi Mobil 
Air bertekanan memang kecil kemungkinan merusak bodi. Biasanya dialami pada bodi mobil yang mengalami repaint atau cat ulang dengan kualitas rendah. Kerusakan biasanya diakibatkan karena ketidaktahuan teknik penyemprotan dengan air bertekanan. Selain menimbulkan goresan dari kotoran yang awalnya nempel, juga berpengaruh pada kepresisian bodi samping atau cat mobil itu sendiri.