19 August 2019 10:00 WIB

Perbedaan Fungsi Fog Lamp dan DRL

Setiap mobil modern sekarang ini biasanya sudah dilengkapi dengan fog lamp alias lampu kabut. Masalahnya, tidak banyak orang tahu kegunaan sesungguhnya. Kita kerap menemui pengendara mobil dengan bangganya menyalakan lampu kabut pada malam hari, padahal ini salah kaprah. 

Bahkan yang lebih lucu, aksesori lampu yang belakangan ini makin jadi tren, yakni daytime running lights (DRL) ikut dinyalakan bersama lampu kabut dan lampu utama pada malam hari.

Alhasil, pengendara mobil di depannya dibikin silau dengan ”gemerlap” lampu. Saat yang tepat untuk menyalakan fog lamp tak lain ketika hujan lebat terutama malam hari atau jalanan sedang berkabut. 

Hal ini karena sorotan fog lamp cenderung fokus ke satu arah daripada pendaran cahaya head lamp yang lebih menyebar jauh ke arah depan.

Sementara, DRL merupakan fitur penunjang keselamatan berkendara yang awalnya diterapkan di mobil-mobil Eropa dan Amerika Serikat. 

Fungsinya bukan sebagai aksesoris, tapi lebih alat komunikasi dari kendaraan ke pengendara lain sehingga menyala terus-menerus baik siang dan malam.

LED lebih ke sistem pencahayaan dari lampu utama yang menggantikan peran dari bohlam biasa, seperti hologen dan HID. Penempatan DRL dan LED pada umumnya berbeda, sebagian ada yang terpisah dari head lamp, sebagian lagi ada yang menyatu dengan rumah head lamp.