05 March 2020 02:00 WIB

Perlukah Rutin Melakukan Rotasi Ban?

Ban adalah salah satu komponen yang penting dalam kendaraan, karena tanpa adanya ban maka mobil tidak akan bisa mengantar Anda. Begitu pentingnya peran ban dalam berkendara sehingga sebagai pemilik kendaraan sudah sewajarnya melakukan perawatan ban secara berkala, termasuk rotasi ban.

Ya, pengecekan ban tidak hanya ketika mengalami kebocoran saja atau melihat kondisi tapak ban. Di sini pentingnya rotasi pada ban. Memang apa sih rotasi ban itu? Rotasi ban itu mengganti posisi ban yang ada di mobil agar ban tersebut bisa memiliki keausan yang merata.

Tujuan utamanya adalah agar kondisi tapak ban itu bisa habis atau aus dengan sempurna. Pasalnya dengan kondisi jalan yang beragam juga kondisi mobil bisa membuat ban habis secara tidak merata. Itulah fungsinya untuk melakukan rotasi ban. Rotasi ban sendiri disarankan setiap 10.000 km atau ketika servis berkala di bengkel resmi.

Lalu bagaimana caranya? Memang hanya menukar posisi dari keempat ban dari depan hingga belakang. Tapi ingat rotasi ban ini tidak bisa sembarangan. Pertama adalah Anda perlu tahu dulu mobil tersebut memiliki sistem gerak roda depan atau belakang. Begitu juga ban yang menggunakan ban dalam dengan ban tubeless aturannya berbeda.

Caranya berbeda-beda, ada yang dari roda bagian belakang pindah ke depan, atau menyilang, ada juga yang dibuat sejajar, tergantung tipe penggerak rodanya. Tingkat keausan alur paling cepat pada bagian depan. Sebab, kerjanya cukup berat, karena berhubungan dengan kemudi, daripada ban belakang.

Untuk ban bias, cukup melakukannya dengan cara crossing atau menyilang. Artinya, dari ban belakang sebelah kanan di pasang ke kiri depan dan sebaliknya. Sedangkan ban tubeless dari depan ke belakang atau sebaliknya. Seperti yang biasa tertera di buku manual, aturannya menyilang dari depan kiri ke kanan, belakang, dan begitu juga sebaliknya.

Ingat ya, lakukan rotasi ban secara berkala di kelipatan 10.000 km agar ban mobil Anda awet dan bisa habis secara merata.