Salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat efisiensi bahan bakar adalah cara mengemudi, biasa disebut dengan istilah eco driving. Selain bisa mengefisiensikan bahan bakar, eco driving juga berpengaruh terhadap berkurangnya tingkat polusi udara dari kendaraan. Bahkan ada keunggulan lainnya, mengurangi risiko dan tingkat kecelakaan.
 
Eco driving ini sendiri adalah teknik mengemudidengan menggunakan prinsip-prinsip dasar defensive driving dan safety driving. Tapi tujuan utamanya, berkendara dengan efisien, hemat BBM serta mengurangi tingkat polusi udara.Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk melakukan eco driving ini. 

1. Ganti Gigi
Pertama adalah pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secapat mungkin. Untuk mesin bensin biasanya putaran ideal untuk mengganti persneling sebelum 2.500 rpm. Sementara diesel, Anda harus megoper gigi sebelum 2.000 rpm. 

2. Kecepatan 
Pertahankan kecepatan pada putaran ideal atau ekonomis. Efisien bukan berarti mengemudi pelan. Kapasitas mesin yang berbeda, punya tingkat konsumsi yang berbeda. Mesin berkapasitas 1000 cc dan 3000 cc, pada kecepatan yang sama, tingkat konsumsi BBM-nya pasti berbeda. Makin dalam menginjak gas, makin besar konsumsinya. 
 
3. Smooth Driving
Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu. Kalaupun harus mengemudi secara ‘stop and go’ karena macet, lakukan dengan smooth. Injak rem dan gas dengan halus. Hindari model dadakan, gas pol dan rem pol.

4. Tikungan
Teknik dalam melintasi tikungan, dalam melakukan hal ini Anda tidak perlu menambah daya dorong kendaraan. Cukup manfaatkan sisa tenaga sebelum berbelok. Ketika sudah berbelok, baru kecepatan mobil ditambah.

5. Tanjakan Turunan 
Langkah kelima adalah ketika dalam posisi tanjakan dan turunan. Dalam situasi ini, sebagai pengemudi, hal yang harus Anda lakukan adalah menjaga kecepatan secara konstan agar putaran mesin (RPM) tidak terlalu tinggi. Adapun cara tambahan dalam eco driving ini adalah langsung mematikan mesin ketika Anda sudah sampai tujuan.