Bagaimana Motor Listrik Bisa Menghasilkan Torsi Instan Nan Maksimal?
Mobil listrik memiliki sebuah sensasi yang tidak bisa ditiru oleh mesin pembakaran internal biasanya, selain rasa ramah lingkungan tentunya. Sensasi tersebut adalah torsi yang instan dan tersedia sejak putaran mesin (rpm) nol.
Pada mesin pembakaran internal, hal ini tidak bisa dicapai karena torsi maksimal dihasilkan dari gerakan piston yang memberikan gaya vertikal maksimal, mendorong setang piston dengan kuat dan menghasilkan torsi. Dengan demikian, torsi maksimal hanya bisa dirasakan pada putaran mesin tertentu dan tidak dihasilkan dengan instan.
Sementara itu, pada mobil listrik, tidak ada gerakan vertikal mesin karena tidak menggunakan sistem pembakaran internal, melainkan sebuah motor listrik. Anda mungkin familiar dengan motor listrik sejenis seperti pada remote control.
Secara sederhana, motor listrik bekerja berkat voltase yang dikirimkan kepada unit tersebut. Ketika pedal “gas” diinjak, maka motor listrik akan menerima seluruh voltase dari baterai dan langsung melaju dengan kekuatan maksimal.
Namun, voltase akan menurun ketika kecepatan semakin tinggi. Karena itu, motor listrik akan kehilangan tenaganya secara perlahan pada putaran tinggi. Namun, tenaga yang ada sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Melemah pada putaran atas pun bukan berarti tidak bisa dipacu. Motor listrik seperti pada Kona Electric dan Ioniq bisa dengan mudah berjalan santai pada kecepatan 100 km/jam dengan senyap dan nyaman.
Karena sifat torsinya tersebut lah, mobil listrik memiliki sensasi berkendara yang berbeda dibandingkan dengan mobil pembakaran internal.