Kenali Turbo Pada Hyundai Yang Membuat Performa Mesinnya Melimpah
“Turbo”, kita cukup sering mendengar kata ini. Atau melihat logo tersebut pada mobil yang seringkali ditujukan untuk performa. Bahkan, mobil non sport pun kini ada yang menggunakan turbo dan logo tersebut tampil dengan gagah seakan-akan menunjukkan kelebihannya.
Memangnya, apa yang komponen bernama lengkap Turbocharger ini begitu spesial? Sampai-sampai juga digunakan di mesin bertenaga beberapa model Hyundai internasional dan pada mesin diesel Hyundai Santa Fe, Hyundai Tucson, dan Hyundai H-1 di Indonesia.
Kelebihan utamanya yaitu menaikkan tenaga mesin dari energi yang biasanya terbuang. Sifatnya sebagai doping tenaga.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang fungsi turbo, kita pertama harus mengetahui bahwa mesin bekerja dengan 2 unsur utama untuk menghasilkan tenaga yaitu udara (oksigen) dan bahan bakar.
Untuk menambah volume bahan bakar ke dalam mesin sangatlah mudah, injektor tinggal menembakkan lebih banyak bahan bakar ke mesin.
Namun, untuk udara? Tidak semudah itu karena harus didapatkan dari lingkungan sekitar. Itulah peran yang dilakukan turbo, memasukkan lebih banyak udara ke dalam mesin untuk mendongkrak tenaga.
Bahkan, awalnya turbo diciptakan untuk digunakan di mesin pesawat saat pesawat masih menggunakan mesin piston. Oksigen yang tipis di ketinggian membuat mesin biasa mengalami kesulitan menghasilkan tenaga. Untuk itu, turbo hadir untuk memaksa lebih banyak udara masuk ke dalam ruang pembakaran. Karena itulah, turbo seringkali disebut induksi paksa atau Forced Induction.
Turbo bekerja dengan 2 komponen utama yaitu turbin dan kompresor. Pada sisi turbin, gas buang dari knalpot dialirkan menuju komponen ini. Gas tersebut akan memutar sebuah turbin yang terhubung dengan sisi kompresor.
Pada sisi kompresor inilah tambahan tenaga bisa dihasilkan. Karena kompresor yang memutar akan menghisap udara dan menambah volume udara untuk masuk ke dalam mesin.
Namun, turbo mengalami sebuah kelemahan berupa jeda atau sering disebut turbo lag. Hal ini terjadi karena gas buang dari mesin tidak cukup untuk memutar turbin turbo sehingga pasokan tenaga tidak maksimal.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, kini turbo pada mobil modern sudah memiliki lag yang sangat kecil berkat teknologi seperti Variable Geometry Turbo (VGT). Bahkan pada Hyundai Santa Fe, sistem tersebut sudah lebih modern dengan pengaturan elektronik yang menjadikannya E-VGT.
Pada VGT, turbin memiliki bentuk yang bisa berubah mengikuti volume udara yang melewatinya. Dengan demikian, lag dari turbo akan berkurang dan asupan tenaga dari turbo juga lebih terjaga.
Berkat komponen itulah, kita bisa merasakan tenaga mesin yang buas dan tetap optimal pada mesin-mesin Hyundai yang bisa diandalkan untuk bermobilitas.