Tips Mengemudi Mobil Diesel, Waspada Tenaga Besar
Teknologi diesel semakin berkembang dan mulai menjadi mesin favorit untuk sebagian orang. Pasalnya, zaman sekarang diesel tidak seperti mesin diesel dahulu yang identik dengan asap hitam, suara berisik, dan lambat meraih top speed. Teknologi seperti CRDi yang diterapkan di mesin diesel Hyundai bahkan membuat performa diesel jauh lebih baik, termasuk membuat mesin semakin irit bahan bakar namun tetap gesit.
Tapi tahukah Anda bahwa mengemudikan mobil bermesin diesel berbeda dengan mobil bermesin bensin? Perbedaan utama ada di karakternya, karena diesel mempunyai tenaga besar di putaran bawah, sedangkan bensin tenaganya lebih merata di setiap putaran mesin. Berikut tips mengemudikan mobil diesel.
1. Cara menginjak pedal gas pada mobil diesel harus diurut perlahan, jangan diinjak dalam seperti mobil bensin. Injak pedal gas perlahan-lahan sesuai irama dari putaran mesin. Penyebabnya, karena torsi mesin diesel berada di RPM putaran bawah, sehingga tidak perlu injakan pedal gas berlebih untuk menggerakkan mobil. Teknik berkendara seperti ini juga membantu menekan konsumsi bahan bakar.
2. Ketika menanjak dengan sudut curam, pastikan posisi persneling ada di gigi terendah untuk transmisi manual. Injak gas perlahan dan biarkan mobil menanjak seperti merayap. Bila transmisi otomatis, posisikan tuas transmisi di L atau 2.
3. Untuk mesin diesel yang dilengkapi turbocharger, biasakan jangan langsung mematikan mesin ketika mobil habis dipacu kecepatan tinggi. Biarkan mesin langsam sekitar 2-3 menit baru mematikan mesin. Hal ini berlaku untuk mesin diesel turbo yang belum dilengkapi turbo timer alias mesin diesel lawas. Namun untuk mesin diesel dengan teknologi sekarang, hal ini sudah tidak berlaku lagi.
Tujuan dari metode ini untuk mendinginkan turbocharger yang panas setelah dipacu di kecepatan tinggi. Turbocharger didinginkan dengan sirkulasi oli yang digerakkan oleh mesin mobil. Jika mesin langsung dimatikan, maka sirkulasi oli terhenti dan turbocharger pun tidak bisa didinginkan. Akibatnya bisa mempersingkat umur turbocharger.
4. Perhatikan warna asap knalpot. Jika makin menghitam dan pekat, segera bawa ke bengkel resmi untuk dilakukan perawatan. Umumnya injektor harus dibersihkan agar proses pembakaran mesin kembali optimal. Jangan lupa sekaligus memeriksa kondisi filter udara dan filter solar. Mesin diesel membutuhkan pasokan bahan bakar dan udara yang maksimal. Jika sudah kotor, segera ganti dengan suku cadang resmi.
5. Untuk mesin diesel bertransmisi manual, rentang perpindahan gigi ada di RPM 2.500-3.500. Berpindah gigi di rentang putaran mesin ini membuat torsi mesin tetap terjaga, sehingga tenaganya tidak drop. Efeknya, mesin tetap enteng berakselerasi dan mengefisienkan konsumsi bahan bakar.