Ketika mengisi daya mobil elektrik seperti Hyundai Ioniq 5, pengisian daya menggunakan metode DC (Direct Current) pasti lebih cepat daripada pengisian daya berjenis AC (Alternating Current). Mengapa? Ternyata tidak terlalu sulit.

Pertama, Hyundai Lovers harus paham kalau baterai baik pada mobil elektrik Hyundai Ioniq 5 maupun baterai pada alat elektronik lainnya memiliki gelombang DC. Gelombang listrik DC berbeda dengan AC dimana gelombang elektrik DC akan menghasilkan kurva yang lurus karena elektron pada gelombang tersebut hanya bergerak pada satu arah.

Hal ini berbeda dengan gelombang listrik AC. Sesuai namanya, posisi elektron selalu berpindah-pindah, menghasilkan kurva yang bergelombang seperti gunung dan lembah. Gelombang AC sendiri biasanya digunakan dari listrik rumahan dari generator maupun dari gardu listrik.

Sehingga, itu adalah alasan mengapa alat-alat elektronik memiliki converter dari AC ke DC, baik pada smartphone, laptop, sampai mobil elektrik. Hanya saja pada mobil elektrik, converter tersebut biasanya diletakkan di dalam mobil.

Converter pada mobil elektrik tidak bisa menyalurkan daya secepat pengisian DC ke DC. Karena itu, pengisian dari colokan listrik rumahan pada Hyundai Ioniq 5 pasti terbatas kecepatannya.

Berbeda cerita jika menggunakan layanan Fast Charging dimana sudah menggunakan arus DC. Karena sudah menggunakan arus DC, maka aliran listrik tidak perlu melalui converter dan langsung menuju baterai, menghasilkan pengisian daya yang sangat cepat.

Baca juga: E-Corner System: Konsep Teknologi Terbaru Hyundai Ioniq 5

Apalagi, Hyundai Ioniq 5 sanggung diisi daya secara DC to DC hingga 800V. Sehingga, pengisian daya 10% hingga 80% bisa dicapai paling cepat 18 menit, tergantung pada kapasitas fast charging yang digunakan. Figur yang fantastis bukan?

Apa Hyundai Lovers masih penasaran seputar dengan Hyundai Ioniq 5? Tenang saja, Anda bisa bertanya-tanya melalui layanan inovatif PT Hyundai Mobil Indonesia yaitu Hyundai DITA yang bisa diakses pada https://hyundaimobil.co.id/hyundai-dita.