12 Pemicu Kerusakan Seputar Mesin Yang Membuat Mobil Mati Atau Melambat
Lagi enak-enak nyetir, tiba-tiba mobil mati atau melambat. Panik enggak? Panik dong, masa enggak. Hal tersebut merupakan sinyal yang jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bersegeralah ke bengkel, sebab hal ini dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, baik untuk dompet maupun keselamatan Anda.
Ada baiknya Hyundai Lovers mengetahui penyebabnya, sekaligus punya 12 solusi praktis untuk kembali ke jalan dengan aman tanpa kejutan yang tidak diinginkan.
1. Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar yang rusak membuat mobil tersentak-sentak, bahkan mati tiba-tiba pada RPM yang lebih tinggi. Filter yang tersumbat atau tangki bahan bakar yang kosong menjadi penyebabnya. Pompa yang tidak bekerja dengan baik, maka mungkin pompa tidak dapat mempertahankan tekanan yang tepat, sehingga pompa tidak menyalurkan bahan bakar yang cukup ke dalam silinder. Tekanan bahan bakar yang rendah dapat menyebabkan pembakaran yang sangat tinggi, dan lebih buruk lagi bisa membuat piston terbakar.
2. Injektor BBM
Injektor mengatomisasi dan mengirim bahan bakar ke dalam ruang bakar untuk menjalankan mesin. Injektor mengendur kemampuannya, akibat tersumbat atau aus sehingga jumlah aliran bahan bakar ke mesin tak tepat lagi, alias tak sesuai dengan setingan sebenarnya. Akibatnya mesin terganggu dan besar kemungkinan akan mati.
Price List Hyundai:
https://hyundaimobil.co.id/news/details/informasi-price-list-seluruh-mobil-hyundai-di-pt-hyundai-mobil-indonesia
3. Overheat
Mesin pembakaran internal pasti menghasilkan panas yang perlu dihilangkan agar mobil tetap dingin dan berfungsi dengan baik. Sistem pendingin yang bekerja adalah pompa air, radiator, termostat dan selang-selang. Sistem ini bisa gagal jika salah satu bagian dari sistem mengalami masalah, misalnya karena aus, rusak atau bocor. Mesin yang terlalu panas dapat memicu mode pincang, yang mengurangi kecepatan maksimum. Ujungnya, mesin akan mati total. Maka jika sudah pincang, perhatikan pengukur suhu dasbor. Jika sudah masuk ke zona merah, jangan menunggu mobil Anda untuk melakukan langkah selanjutnya. Menepilah jika sudah aman, matikan mesin dan istirahatlah. Setelag itu bawalah segera ke bengkel.
4. ECU
Engine Control Unit (ECU) merupakan otak mobil. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang bersifat elektronik, mulai dari menyalakan kunci kontak hingga mengatur injeksi bahan bakar dan menjaga sistem emisi. Jika ECU tergangggu, mesin pincang. Bahkan bisa saat kencang, tiba-tiba mesin mati. Perbaikan ECU merupakan pekerjaan rumit, serahkan ke ahlinya.
5. Busi
Busi menciptakan percikan api, yang menyulut campuran bahan bakar dan udara untuk pembakaran. Dan itulah energi yang digunakan mobil untuk bergerak. Namun ketika si kecil ini aus, performa mobil bisa menurun. Jika busi berada di masa-masa terakhirnya, Anda akan mengetahuinya dengan cepat. Mobil tidak hanya akan “ngambek”, lebih dari itu mungkin saja tidak bisa dinyalakan sama sekali. Bahkan satu silinder yang rusak pun dapat menyebabkan masalah, yang menyebabkan macet, performa mesin tidak merata atau buruk.
6. Mass Airflow Sensor
Mass Airflow Sensor (sensor massa aliran udara) sangat penting dalam mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam campuran bahan bakar dan menginformasikannya kepada ECU. Ketika sensor ini gagal, campuran bahan bakar akan menjadi kacau. Sensor yang rusak dapat menyebabkan terlalu banyak atau terlalu sedikit udara dalam bahan bakar, sehingga memaksa mobil bekerja lembur untuk mendapatkan tenaga yang sama. Jika demikian, mobil kemungkinan besar akan mati saat berhenti atau melambat, menyebabkan campuran yang tidak tepat masuk ke ruang bakar. Sehingga sensor aliran udara mengirimkan sinyal yang tidak tepat ke mesin. Hal ini mengacaukan campuran bahan bakar sehingga mesin tidak dapat bekerja dengan baik.
7. Crankshaft
Sensor posisi crankshaft (poros engkol) menginformasikan ECU tentang kecepatan dan posisi kendaraan. Tetapi ketika sensor ini memberikan arah yang salah, mobil mungkin akan berhenti di jalurnya, baik saat berakselerasi, melambat atau berhenti di lampu merah. Indikatornya, penghematan bahan bakar menurun. Selain itu, dasbor menunjukkan lampu check engine.
8. Exhaust Gas Recirculation
Katup Exhaust Gas Recirculation (EGR) memiliki tugas mendaur ulang gas buang kembali ke mesin, menjaga emisi tetap terkendali. Saat katup rusak, gas buang tidak berputar kembali sebagaimana mestinya, dan mesin akan mati saat berhenti atau melambat. Tanda-tandanya adalah akselerasi jadi lebih lambat dari sebelumnya. Juga lampu check engine akan menyala.
9. Air Control Valve
Air Control Valve adalah pintu gerbang bagi udara untuk masuk ke dalam mesin. Mendapatkan keseimbangan udara yang tepat adalah kunci agar mobil dapat langsam (idle) dengan lancar. Bila komponen ini rusak dapat membanjiri mesin dengan terlalu banyak udara atau membuat mesin kekurangan udara, sehingga menyebabkan mesin pincang bahkan mati total.
10. Vakum
Kebocoran pada sistem induksi memungkinkan udara ekstra masuk ke dalam mesin, hal ini akan membuat campuran udara-bahan bakar menjadi tidak seimbang. Mengacaukan sensor Mass Air Flow (MAF) dan Manifold Pressure (MAP), yang menyebabkan pembacaan yang tidak akurat. Paling sering, kebocoran ini disebabkan oleh selang vakum yang rusak atau terlepas. Namun terkadang, bagian lain juga bisa rusak. Anda akan mengetahui ada sesuatu yang tidak beres ketika lampu check engine menyala, mendengar suara mendesis, menyadari emisi meningkat, atau mobil mati secara tiba-tiba.
11. Filter Udara/Bahan Bakar
Mesin bisa juga cegukan loh. Jika filter udara dan bahan bakar tersumbat, keduanya dapat menimbulkan banyak drama, seperti idle yang kasar atau bahkan mesin tidak dapat menyala. Filter udara yang tersumbat membuat mesin terengah-engah, menyebabkan campuran yang tidak seimbang yang dapat membuat busi kotor. Dan ketika filter bahan bakar tersumbat, hal ini seperti memasang selang bahan bakar mobil yang tertekuk, sehingga tidak ada cukup bahan bakar yang dapat masuk.
12. Torque Converter
Di area transmisi otomatis, torque converter mengambil alih tugas kopling untuk menggerakkan roda. Ketika mengalami masalah, ini bukan sekadar gangguan kecil - ini dapat menyebabkan mesin Anda sulit melambat dan bahkan dapat menyebabkan mobil Anda mati secara tiba-tiba. Indikasinya antara lain performa mobil tidak seperti biasanya, efisiensi bahan bakar menurun, atau, dalam skenario terburuk, Anda mungkin mengalami kerusakan transmisi.
Dari ke-12 potensi kerusakan ini, perbaikan dapat menjadi tantangan bagi Anda. Menyerahkan tugas ini kepada ahlinya adalah hal yang bijaksana. PT Hyundai Mobil Indonesia melalui jaringan dealernya, akan menyambut janji servis mobil salah satunya melalui https://hyundaimobil.co.id/booking-service. Silakan diisi, dengan menyesuaikan jadwal Hyundai Lovers.
Proses booking service hanya tersedia pada hari Senin-Sabtu dan dilakukan pada jam 08.00-14.00 WIB. Minggu atau Hari Libur Nasional proses booking tidak tersedia. Adapun pelaksaanaan perbaikan dilakukan H+3 (hari kerja) setelah proses booking service dilakukan.