13 December 2018 04:00 WIB

Apa Fungsi Evaporator dan Kapan Perlu Diganti

Di Indonesia, peran AC di mobil jadi satu hal yang sangat penting baik dalam cuaca panas terik maupun hujan. Bahkan AC merupakan salah satu pertimbangan utama kala seseorang memutuskan membeli mobil.

Tapi mesti diingat, sistem penyejuk ruang kabin ini sama halnya dengan mesin mobil. Butuh perawatan rutin agar kinerja tetap terjaga dan selalu dingin. Memang jangka waktu perawatannya tidak secepat mesin. Kalau servis berkala umumnya dilakukan setiap jarak tempuh 10.000 km atau kurang lebih tiga bulan sekali, maka untuk perawatan AC minimal setiap satu tahun sekali.

Nah saat merawat AC mobil, ada satu komponen yang perlu mendapat perhatian, yaitu evaporator. Komponen pada sistem AC mobil ini berfungsi mengeluarkan hawa dingin yang kemudia ditiupkan blower ke kabin. Evaporator terletak di dalam kabin, tepatnya di belakang dashboard.

Sebagai salah satu komponen utama dalam sistem AC, evaporator tidak akan lepas dari masalah. Masalah yang kerap terjadi pada evaporator adalah kebocoran. Jika terjadi kebocoran, fungsi evaporator dalam mendinginkan refrigerant setelah melewati expansion valve menjadi tidak optimal. Refrigerant banyak terbuang melalui lubang kebocoran tersebut. AC mobil pun menjadi tidak dingin.

Idealnya refrigerant itu tidak akan berkurang atau habis, karena gas ini hanya bersirkulasi saja di dalam sistem AC mobil. Biasanya awal dari masalah pada evaporator ini adalah kotoran yng bersarang di kisi-kisinya. Kotoran berupa debu ini akan mengeras dan menutupi kisi-kisi evaporator sehingga kompopnen ini tak bisa mengeluarkan hawa dingin dan menyumbat aliran udara dari blower. Jika dibiarkan, kotoran ini akan membuat evaporator menjadi lembab dan berjamur sehingga mudah terjadi korosi dan akhirnya terjadi kebocoran. Itu sebabnya mobil-mobil modern dilengkapi filter kabin yang berfungsi menyaring kotoran sehingga tak menempel di evaporator.

Cara mengetahui kebocoran pada evaporator adalah dengan membongkarnya dan memberi tekanan udara sambil direndam dalam bak air. Jka ada bagian yang bocor akan terlihat gelembung-gelembung udara muncul dari lokasi kebocoran. Cara ini mirip dengan pengecekan kebocoran pada ban mobil.

Bagaimana solusinya jika evaporator bocor? Pada prinsipnya, jika pada evaporator sudah terjadi kebocoran, kemungkinan besar sudah terjadi korosi. Solusi paling aman dan tuntas adalah menggantinya dengan yang baru.

Tapi kadang ada bengkel AC yang menawarkan solusi lebh murah, yaitu dengan cara dilas. Perlu diketahui, walaupun berhasil dilas perbaikan ini sebenarnya bersifat hanya sementara. Dalam waktu tertentu kebocoran pasti akan terjadi lagi di jalur pipa evaporator yang lain. Ini berarti yang Anda lakukan hanya membuang waktu dan biaya.

Jika ingin solusi yang tuntas, cara terbaik adalah dengan mengganti evaporator dengan yang baru. Memang harganya tidak murah, tapi jangka waktu pemakaiannya juga lebih panjang. Dengan begitu Anda akan menghemat biaya dan waktu. Asal nantinya wajib secara rutin dijaga kebersihannya.