Diesel Dengan Kemampuan Berlimpah, Irit Dan Rendah Emisi
Mesin diesel sudah lama beredar pada kendaraan bermotor. Sejak diciptakan oleh Rudolf Diesel pada tahun 1896, mesin ini terkenal memiliki kemampuan torsi yang besar dan irit bahan bakar.
Mesin diesel berbeda dengan mesin bensin karena sistem pembakarannya. Mesin diesel tidak menggunakan busi, memiliki rasio kompresi yang jauh lebih tinggi dan stroke mesin yang besar. Berkat kombinasi ketiga hal itu, mesin diesel menjadi sangat efisien.
Namun mesin ini pada awalnya kurang bertenaga. Diesel pada fase awal hidupnya memang memiliki kesulitan untuk menyalurkan tenaganya dengan cepat. Hal ini kemudian diatasi dengan menggunakan turbo.
Karena kelebihannya tersebut, maka Hyundai pun mengembangkan suatu mesin diesel yang irit dan bertenaga. Tentunya dengan menghilangkan sebanyak mungkin kelemahan dari mesin diesel. Mesin tersebut adalah mesin D4HB dengan kapasitas 2.200 cc yang dapat ditemui pada Hyundai Santa Fe 2.2 CRDi-e-VGT.
Pada Hyundai Santa Fe 2.2 CRDi-e-VGT, mesin yang dipakai berbasis mesin D4HB. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga 193 ps pada rpm 3.800 dan torsi 45 kg,m dari 1.750 rpm hingga 2.750 rpm. Angka yang luar biasa dari mesin dengan kapasitas 2.200 cc. Banyak rivalnya yang memang menyentuh angka itu namun kapasitas mesinnya lebih besar.
Untuk mencapai tenaga yang melimpah tersebut, Hyundai tentunya menggunakan turbo. Tetapi, bukan turbo konvensional yang menghasilkan lag besar. Hyundai menggunakan Variable Geometry Turbo yang diatur secara elektronik.
Hyundai juga mengambil langkah lebih untuk mengurangi lag turbo. Pasokan bahan bakarnya menggunakan teknologi Common Rail Direct Injection (CRDI) yang bekerja pada tekanan tinggi, bisa menyentuh 1.800 bar untuk memberikan performa maksimal dan turbo lag yang minimal.
Orang pun seringkali beranggapan bahwa mesin yang bertenaga mengalami stres yang berat dan tidak akan bertahan lama. Faktanya, banyak mobil dengan mesin ini sudah menempuh jarak lebih dari 250.000 km dengan mudah hanya dengan servis rutin. Membuktikan bahwa mesin ini tahan lama.
Fakta tersebut membuktikan bahwa mesin Hyundai Santa Fe 2.2 CRDi-e-VGT tentunya bukan mesin diesel yang biasa saja. Untuk membuat mesin yang tangguh, tentunya dari awal dibuat mesin ini harus menggunakan inovasi dan material yang kuat.
Untuk itu, blok mesin ini bukan menggunakan Cast Iron yang biasa dipakai. Tetapi, menggunakan compacted graphite iron yang lebih kuat. Tak hanya kuat, rupanya material ini lebih ringan dibandingkan cast iron.
Lalu mesin diesel seringkali dianggap kasar dan penuh getaran. Hyundai pun berhasil memecahkan masalah ini dan membuat mesin Hyundai Santa Fe 2.2 CRDi-e-VGT menjadi halus. Terdapat batang (shaft) penyeimbang di bagian bawah blok dari mesin ini.
Beralih ke atas atau engine head, Hyundai menggunakan teknologi Dual Overhead Cam (DOHC) dengan 16 katup. Bahan dari engine head ini adalah alumunium untuk mengurangi bobot agar pusat gravitasi mobil ini tetap rendah dan menghasilkan pengendalian yang lebih stabil.
Katupnya pun bukan menggunakan timing belt, tetapi timing chain yang tangguh dan hanya memerlukan perawatan minim, sebuah nilai plus untuk mesin dengan torsi besar.
Hasil dari semua ini? Hyundai berhasil membuat mesin modern dengan kombinasi mekanikal dan elektronik yang tak hanya bertenaga, tetapi irit bahan bakar dengan catatan konsumsi 17,5 km/liter dan rendah emisi. Mesin ini siap memenuhi standar emisi Euro-5 yang ketat.