21 June 2020 23:51 WIB

Oktan Lebih Rendah Bisa Merusak Mesin

Nilai oktan seringkali menjadi hal yang diperdebatkan pada masyarakat. Demi mengurangi pengeluaran, tak jarang orang mengisi bahan bakar kendaraan mereka dengan opsi paling terjangkau. Padahal, nilai oktan yang tidak sesuai justru akan memberikan lebih banyak kerugian daripada keuntungan.

Sebelumnya kita harus mengetahui mengapa nilai oktan bisa berbeda. Semakin tinggi nilai oktan, maka bahan bakar akan semakin sulit terbakar dan menghasilkan ledakan pada mesin. Hal ini sangat krusial bagi mesin modern dengan kompresi tinggi dan engine timing yang presisi.

Jika menggunakan nilai oktan yang lebih rendah, maka bahan bakar akan meledak dan terbakar secara prematur. Menghasilkan tenaga yang lebih rendah, mesin ngelitik dan konsumsi bahan bakar yang lebih boros.

Terkadang memang kondisi memaksa kita untuk mengisi bahan bakar yang tidak sesuai seperti ketidak tersediaan jenis bahan bakar yang ada ketika sedang berada di daerah yang cukup terpencil. Hal tersebut boleh dilakukan sekali-kali karena komputer mesin bisa mendeteksi kualitas bahan bakar dan mengatur timing pada mesin.

Namun bila dilakukan terus menerus dengan sengaja, kebiasaan ini akan merusak mesin. Jangka pendeknya bisa saja tidak terasa jika terus mengisi jenis BBM dengan kadar oktan yang lebih rendah.

Untuk jangka panjang, kebiasaan yang dianggap menghemat uang ini akan menguras dompet. Tak tanggung-tanggung, internal mesin bisa rusak dan perlu melakukan turun mesin. Kerusakannya bisa ringan seperti busi yang cepat habis hingga kerusakan besar seperti piston yang rusak dan katup yang rusak.

Lalu apa yang terjadi bila mengisi bahan bakar yang nilai oktannya di atas rekomendasi? Jawabannya adalah tidak akan terjadi apa-apa. Performa mesin tidak akan berubah menggunakan bahan bakar beroktan tinggi kecuali mesin memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi.

Misalnya dengan mesin yang direkomendasikan beroktan 91, tidak perlu diisi bahan bakar beroktan 95. Pembakaran sama saja optimalnya dan performanya akan sama saja. Hal ini hanya menambah pengeluaran saat pengisian bahan bakar.

Pada mobil Hyundai, harap diingat bagi mesin gasoline menggunakan Pertamax dengan oktan 92 atau lebih baik dengan oktan 94 milik Pertamax Plus. Sedangkan Hyundai yang memakai mesin diesel dihimbau untuk memakai Pertamina Dex.

Agar lebih yakin, sebaiknya melihat informasi (berupa stiker) dibalik tutup tangki bahan bakar dan manual book (buku manual petunjuk kendaraan). Ingat, selalu isi kendaraan dengan bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan.