15 April 2019 03:00 WIB

Pilihan Sunglass Buat Nyetir

Banyak yang tak menyadari, beberapa pilihan sunglass tak cocok dipakai untuk menyetir. Sejumlah sunglass mungkin tak memungkinkan cahaya cukup masuk ke mata, mengganggu visibilitas. Model tertentu mungkin punya warna lensa yang berdampak negatif pada spektrum, kontras dan warna yang seharusnya mudah dibedakan bagi pengemudi. Untuk itu, penting memilih sunglass yang tepat. Faktornya dari pilihan bingkai, warna lensa dan kepadatannya. 

Soal bingkai memang tak ada panduan spesifik, namun bisa dipilih yang sesuai gaya tanpa mengorbankan visibilitas terbaik. Misal, kalau terlalu besar bisa mengganggu pandangan periferal atau tepian. Ukuran yang sesuai biasanya sejenis aviator. Selain penuh gaya, bingkainya tak menghalangi pandangan tepi namun tetap melindungi mata seluruhnya.

Warna lensa sudah jelas. Kalau salah pilih bisa memengaruhi jumlah cahaya dan perbedaan warna yang dilihat mata. Dari penelitian mengindikasikan warna lensa pink, biru dan hijau sebaiknya dihindari. Sebaiknya pilih warna netral seperti abu-abu, coklat dengan polarisasi dan jenis yang punya warna kekuningan karena bisa meningkatkan kontras.

Berikutnya kepadatan warna. Ada skala 0 - 4 untuk pengukurannya. Sunglass yang baik mencantumkan skala itu. Skala 0 sangat bening, sedang 4 sangat gelap, pengaruhnya pada kadar cahaya yang tersaring. Ini penting, lantaran kadar yang tak sesuai bisa menyebabkan kurang konsentrasi, mata lelah dan mengantuk.

Sementara jenis yang dianjurkan, sunglass yang punya gradasi warna. Biasanya kian tipis kepadatan warna di bagian bawah lensa. Jadi saat sinar terik bisa tersaring dengan optimal, namun saat mulai redup tetap bisa mendapat penglihatan baik. 

Selain itu, sunglass terpolarisasi juga sangat baik untuk mengemudi. Alasannya, bisa mengurangi refleksi cahaya dengan baik. Sunglass terpolarisasi juga bisa digunakan saat kondisi berkabut karena bisa meningkatkan kontras dan mempertajam detail.