Survive Dengan Ban Cadangan, Ingat 6 Hal Ini
Ban cadangan merupakan salah satu perangkat yang wajib dipenuhi sesuai aturan Undang-Undang lalu lintas No 22 tahun 2009 pasal 57 ayat (3). Menyatakan, perlengkapan sekurang-kurangnya sabuk keselamatan, ban cadangan, segitiga pengaman, serta dongkrak dan pembuka roda.
Jadi, walaupun sudah ada teknologi Run Flat Tire (RFT) dan Tire Repair Kit, ban cadangan atau serep tetap harus ada. Tapi jangan lupa, namanya ban cadangan tidak sama dengan ban utama mobil. Agar tetap aman dan dalam keadaan baik saat dibutuhkan, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan tidak boleh lalai dilakukan.
Yang pertama, seperti ban lainnya, ban cadangan juga harus selalu dicek kondisinya. Minimal 1 bulan sekali, periksa tekanannya. Jangan sampai, ketika terjadi situasi darurat dan akan digunakan, ban cadangannya juga bermasalah, enggak bisa dipakai. Jaga tekanan ban sedikit di atas tekanan ban standar.
Kedua, soal ukuran ban cadangan. Kadang beda dari ban standarnya. Untuk mobil jenis sedan atau hatchback, sudah ada yang menggunakan ban cadangan dengan ukuran lebih kecil (half size) dengan pelek besi. Biasanya ban ini disebut temporary tire atau space saver.
Nah, ban half size memiliki tapak yang tidak lebar. Pada saat menggunakan ban ini kecepatan mobil tidak boleh melewati batas maksimal, 80 km/jam. Saat kondisi jalan basah atau hujan, kecepatan aman berkendara dengan ban half size berkisar 40-60 km/jam, agar mobil tetap bisa dikendalikan dengan baik. Karena ban ini memiliki daya cengkeram kurang baik. Selain itu hindari mengerem mendadak dan belok dengan kecepatan tinggi.
Tetapi apabila ban standar sudah dilengkapi teknologi RFT, ketika ban kempis RFT bisa digunakan hingga jarak 120 km dalam kondisi tekanan angin nol. Tujuannya agar sampai ke bengkel terdekat dan melakukan penggantian ban dengan batas kecepatan maksimalnya 80 km/jam.
Ban dengan teknologi RFT dilengkapi side wall pada karet untuk menguatkan dinding ban agar tetap bisa berjalan. Hanya saja, setelah terpakai selanjutnya RFT tidak bisa digunakan lagi dan harus ganti ban.
Sedangkan jika menggunakan tire repair kit atau penambal ban, jaga kecepatan kendaraan. Jangan terlalu ngegas, karena tidak semua produk cairan penambal ban ini mampu menahan beban impak ban dengan permukaan jalan. Ini berisiko ban kempis lagi.