17 January 2017 09:45 WIB

Bahasa Co-Driver Rally = Kesuksesan Pereli

Dalam balap rally mobil, Anda tentu lihat pengemudinya ditemani rekannya lagi di sebelah. Rekannya ini disebut dengan co-driver. Saat pembalap focus menyetir, co-driver ini bertugas untuk member navigasi mengenai jalur yang akan dilewati.

Jika Anda perhatikan, co-driver pasti memegang buku atau kertas berupa catatan dan membacakannya untuk si pereli. Buku ini disebut juga dengan pacenotes.

Pacenotes digunakan untuk mendeskripsikan rute dengan detail yang ekstrem. Termasuk juga di dalamnya mengenai tikungan, gigi yang dipakai, batas kecepatannya, berapa derajat tikungannya, lubang, tanjakan, turunan, dan lain-lain.

Sebagai contoh, berikut sedikit catatan pada pacenotes:
MC1 100 KL2 100 KR2 200 SQL 100 KR4 50J!->R2+ (D/C!)
Translation:
From Main Control 1 (start), 100 metres straight to a kink left, severity 2
100 metres, kink right severity 2
200 m, square left (90°)
100 m, kink right severity 4
50 m, Jump (caution!) into immediate right hand bend severity 2 tightens (caution, don't cut [the corner, due to hazard on the inside]!)

Biasanya, skala 1-5 yang dipakai, dengan angka terbesar berarti yang terparah. Istilah square menandakan tikungan 90 derajat, sementara oversquare atau square plus untuk tikungan yang lebih tajam. Hairpin adalah sebutan untuk tikungan 180 derajat.

Baca juga : Hyundai i20 WRC, Si Mungil Pelibas Segala Medan

Seorang pembalap rally harus mempercayai apa yang dinavigasikan oleh co-driver dan melakukan apa yang dikatakannya. Kerjasama yang baik antara keduanya bias mengantarkan mobil rally mereka hingga garis finish dengan cepat.