Kenali Bahaya Dari Microsleep Saat Mengemudi
Pernahkan Anda tertidur sekejap saat menonton televisi dan langsung terbangun karena kepala Anda tiba-tiba tersentak? Kalau iya, itu yang biasa disebut oleh ilmuwan dengan microsleep.
Bisa dibilang microsleep adalah rentetan tidur pendek, yang sering dialami tanpa disadari. Microsleep bisa menyerang siapa saja, khususnya bagi mereka yang punya siklus tidur lebih pendek maupun kondisi kelainan tidur. Jadi microsleep bukan benar-benar tidur, tapi seperti periode sesaat sebelum Anda tidur.
Gejala yang paling umum adalah kepala terangguk-angguk dan begitu tersentak seketika tersadar. Itu karena sebagian otak menolak untuk tertidur.
Menurut penelitian, saat microsleep, sebagian otak benar-benar istirahat, sedang sebagian lagi masih aktif. Hasilnya, proses mencerna informasi tidak bisa optimal. Misal saat mengemudi dan mengalami microsleep, tiba-tiba lampu merah sudah berubah hijau tanpa Anda sadari.
Kalau Anda mengalami microsleep di sofa rumah, tak masalah. Lain cerita kalau sedang mengemudi. Mengalami microsleep saat mengemudi sangat fatal akibatnya. Dari penelitian organisasi keselamatan jalan raya di Amerika Serikat, AAA Foundation, sekitar 16,5 persen kecelakaan fatal mobil diakibatkan dari pengemudi yang mengantuk. Karena sudah jelas saat pengemudi mengantuk bakal mengurangi reaksi, kewaspadaan, dan keputusan yang diambil.
Parahnya lagi, dari penelitan Universitas Queensland di Australia, pengemudi yang mengalami microsleep enggan untuk menepi dan beristirahat. Padahal, semakin parah durasi dan berulang kali terjadinya microsleep saat mengemudi, semakin besar risiko kecelakaan.
Makanya dianjurkan batas durasi mengemudi itu empat jam. Setelah itu disarankan kuat untuk beristirahat. Sejumlah mobil modern bahkan sudah menyertakan fitur pengingat agar pengemudi beristirahat ketika melewati batas waktu mengemudi yang ditentukan.
Selain itu, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari microsleep saat mengemudi. Misalnya dengan menepi dan beristirahat sejenak (power nap), istirahat yang cukup sebelum mengemudi, mendengarkan musik yang bisa membangkitkan semangat, mengkonsumsi kafein (kopi) dan mengajak rekan untuk menemani atau menjadi sopir pengganti saat perjalanan jauh.