Pengereman, Beda Teknologi, Beda Teknik
Mengatur jarak dengan kendaraan di depan merupakan prinsip utama agar pengereman aman, baik dalam kondisi jalan basah maupun kering. Hal ini makin penting lagi saat permukaan basah. Untuk jalan basah, jarak aman sekitar 5 detik sedang jalan kering sekitar 3 detik.
Untuk menghitung jarak pengeraman juga tergantung pada sistem pengereman mobilnya, ber-ABS atau tanpa ABS. Sebab sistem ini juga akan mempengaruhi pengemudi agar menyesuaikan teknik pengereman sesuai kebutuhan. Termasuk reaksi pengemudi terhadap situasi darurat yang berkisar antara 0,5-1 detik.
Perbedaan sistem ini juga membuat jarak pengereman mobil berbeda. Walaupun juga dipengaruhi bobot termasuk beban yang diangkut, kecepatan kendaraan, bentuk dan profil ban, kondisi jalan, serta teknik pengereman.
Selain itu peranti ABS (Anti-lock Braking System) juga berguna meminimalkan kemungkinan roda mengunci ketika melakukan pengereman keras. Dengan begitu mobil masih bisa diarahkan untuk manuver menghindar. Pada sistem ABS, rem terintegrasi dengan komputer. Ketika pengemudi menginjak penuh pedal rem, sensor kecepatan ABS di setiap roda akan membaca apakah ban mengunci atau tidak.
Karena berfungsi untuk mencegah roda tidak terkunci, komputer akan mengatur tekanan hidraulis yang diterima oleh piston di kaliper rem. Itu sebabnya akan merasakan tendangan balik pada pedal rem saat pengereman mendadak (panic brake) pada mobil ber-ABS.
Sedangkan pengereman mendadak pada mobil yang tidak menggunakan ABS lebih membutuhkan pengendalian dari pengemudi ketimbang rem ber-ABS. Pada saat terjadi pengereman mendadak, pengendara mengerem kuat harus menjaga agar agar roda tidak mengunci. Metode pengereman ini disebut threshold.