Saat Pandemi Covid -19, Perlukah Mobil Hyundai Mengganti Oli?
Demi menekan penyebaran virus Covid-19, PSBB (Jilid 2) kembali diberlakukan di DKI Jakarta. Dengan begitu, mobilitas pun berpotensi akan berkurang dan mobil jadi jarang digunakan.
Ketika mobil lama berdiam, kilometer otomatis tidak bertambah. Jadi, tentunya oli tidak perlu diganti karena angka kilometer belum mencapai bukan? Jawabannya salah, hal tersebut bisa saja malah membunuh mobil secara pelan-pelan.
Ketika oli dibiarkan saat mesin mati, oli akan membentuk kerak dan bisa-bisa menjadi mengendap karena didiamkan terlalu lama. Hal ini bisa berbahaya bagi mesin karena daya lubrikasi dari oli turun secara signifikan. Ya tentu saja, bagaimana oli bisa melubrikasi mesin bila menjadi padat?
Untuk mencegah ini, disarankan untuk:
1. Nyalakan Mobil Secara Rutin
Menyalakan mobil merupakan bagian kita merawat mobil. Bagi mobil modern, ketika engine on sama saja 'membangunkan' seluruh komponen dan komputer mobil. Nyalakan mobil secara rutin, paling minim setidaknya 3 hari sekali. Panaskan mobil hingga mencapai suhu optimal setelah itu bisa dimatikan. Hal ini diambil agar oli bisa tersalurkan dan berputar sehingga tidak diam dan mengendap atau membentuk kerak.
2. Kendarai Seputar Kediaman
Dengan tetap menghormati protokol kesehatan, sangat disarankan mengendarai mobil berkeliling komplek. Gunanya agar komponen-komponen mobil ikut bergerak, sekaligus mencegah penumpukkan karbon monoksida yang berbahaya di rumah.
3. Jangan Lupakan Lubrikasi Mesin
Meskipun mobil sering dipanaskan dan kilometer tidak bertambah banyak, ada baiknya tetap melakukan penggantian oli. Hal ini disebabkan karena oli sendiri memiliki "rentang umur" tertentu. Mengeceknya mudah. Tarik stik oli dari mobil Hyundai Anda, apakah olinya terlihat normal dengan level yang baik? Jika tidak dan kondisi oli kurang baik, datanglah ke bengkel resmi Hyundai. Lakukan penggantian oli dan servis agar lubrikasi mesin tetap dalam kondisi maksimal.