Dashcam atau dashboard camera sekarang ini menjadi sebuah aksesoris yang mulai ramai digunakan pemilik mobil. Terlepas peruntukkannya hanya sekedar mengikuti perkembangan zaman, dashcam tetap punya fungsi vital. Utamanya untuk merekam segala aktivitas atau kejadian yang berlangsung di dalam maupun luar (depan) kendaraan.

Dashcam sendiri terdapat beberapa tipe yang bisa digunakan sebagai alat yang membantu pengawasan terhadap mobil dan juga menghasilkan bukti rekaman, seperti yang menghadap ke depan, interior, tipe outdoor dan juga dua channel yakni depan dan belakang.

Cara kerja dari dashcam ini mirip dengan kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV), namun didesain untuk mobil, yaitu untuk merekam kondisi jalanan selama mengemudi. Proses perekaman didesain secara otomatis dan dimulai ketika mobil dinyalakan.

Fungsinya pun berbeda-beda, yang biasa digunakan dan penting adalah dashcam yang menghadap ke depan. Tapi jika ingin lebih aman dapat menggunakan yang dua channel, menghadap depan dan belakang.

Kemudian dashcam interior berfungsi sebagai pemantau kegiatan di dalam kabin. Biasanya digunakan oleh orang yang memakai sopir. Jadi bisa mengetahui kegiatan saat sopir sedang mengemudi, misalnya mengantar anak sekolah, cara mengemudi si sopir, penyalahgunaan mobil, dan lain-lain.

Meski begitu, ada cara-cara yang wajib diketahui untuk mengaplikasikan dashcam ini di mobil Anda. Selain agar tangkapan gambar maksimal, pemasangan yang baik juga membuat pengemudi lebih aman dan nyaman. 

Apabila dipasang pada bagian depan, sebaiknya kamera dashboard ini dipasang di belakang kaca spion tengah mobil. Dengan begitu, kamera bisa menangkap semua obyek dengan presisi antara sisi kanan dan kiri. Peletakan yang tepat sangat penting karena pada umumnya perangkat ini mampu mengambil gambar sampai 150 derajat. 

Apabila terpaksa mengaplikasinya di area dashboard, usahakan untuk memasukkan kabel-kabel ke bagian dalam dashboard. Tujuannya supaya tidak mengganggu pandangan pengemudi. 

Sekarang ini, dashcam ramai digunakan karena dapat dijadikan sebagai alat bukti atas sebuah peristiwa di jalanan. Sebut saja untuk mencari tahu penyebab kecelakaan atau tabrakan. Hal ini untuk menghindari pemerasan. Ada kalanya saat mengalami tabrakan, akan saling menyalahkan antara dua atau beberapa pihak. Rekaman dari dashcam bisa jadi bukti nyata pemilik mobil untuk menentukan siapa yang benar dan salah atas terjadinya insiden.

Tidak hanya itu, rekaman dari dashcam dapat membantu pihak asuransi menyelidiki penyebab kecelakaan. Dengan rekaman ini akan memperkuat temuan pihak asuransi terkait klaim apakah pemilik mobil berhak mendapat pertanggungan atas insiden yang terjadi atau tidak.