09 September 2017 01:40 WIB

Ioniq: Wujud Terdepan Teknologi Hybrid Hyundai

Setelah sukses dengan Hyundai Sonata Hybrid di tahun 2015, Hyundai melanjutkan kecanggihan teknologinya pada tahun 2017. Tepat di pertengahan semester, di ajang Geneva Auto Show 2017, Hyundai secara resmi meluncurkan Ioniq yang hadir dengan tiga pilihan drivetrain berbeda, hybrid, plug-in dan electric. Kemampuan Ioniq mampu mengalahkan performa kompetitor utamanya dari Jepang.

 

Hyundai sudah lama mengembangkan teknologi hybrid. Tepatnya sejak tahun 2005 Hyundai membentuk tim riset khusus untuk pengembangan teknologi motor listrik ini. Di tahun 2008, Hyundai memperkenalkan drivetrain TMED (transmission-mounted electrical device), yang merupakan debut dari hasil riset teknologi hybrid. Teknologi TMED pertama kali digunakan pada produk Sonata Hybrid di tahun 2011.

 

Sistem penggerak hybrid ini semakin dikembangkan Hyundai hingga akhirnya diaplikasikan di produk hybrid terbaru, yaitu Ioniq. Pengembangan sistem algoritma, data yang akurat dan pengalaman Hyundai dengan baterai Lithium Ion menjadi kunci kesuksesan dari performa yang dimiliki sistem penggerak hybrid Ioniq. Sehingga meski menggunakan material yang sama dengan pabrikan mobil lain, kemampuan motor listrik dan baterai Hyundai tetap lebih unggul.

 

Sistem transmisi yang dikembangkan Hyundai untuk penggerak hybrid juga dirancang secara spesifik. Sehingga transmisi ini bisa mengantarkan daya torsi dari kedua mesin (listrik dan bahan bakar) secara maksimal ke roda. Transmisi ini diklaim dapat menghantarkan torsi dari mesin ke roda sebesar 95,7 persen. Tentu saja hal ini menjadi faktor penting dalam kemampuan mobil hybrid. Dengan tenaga yang dihantarkan hampir 100 persen dari mesin, mobil tidak perlu energi berlebih untuk bergerak dari posisi diam.

 

Faktor lain yang berpengaruh dan juga menjadi perhatian Hyundai dalam mengembangkan mobil hybrid adalah koefisien drag dan bobot kendaraan. Pada Ioniq, Hyundai berhasil meraih angka koefisien drag sebesar 0,24. Angka ini membuktikan Hyundai dapat menciptakan mobil dengan tingkat aerodinamis yang tinggi. Dan terakhir, bobot kendaraan direduksi dengan menggunakan material-material ringan pada beberapa bagian mobil.