Rokok Dan Nyetir, Kombinasi Bahaya!
Coba bayangkan, mengemudi di kecepatan 80 km/jam di tengah jalan tol, di antara kendaraan lain yang tengah melaju kencang. Musik mengalun membuat semangat, ditemani rokok. Lalu tiba-tiba ada bara rokok, panas, yang terbang dan tak sengaja jatuh di atas kulit tangan kita. Refleks, pandangan dan tangan beralih menepis ke arah lengan yang kejatuhan bara. Lalu bagaimana dengan pandangan ke arah jalan raya yang tengah dilewati dengan kencang? Walau hanya beberapa detik, bisa berujung malapetaka.
Banyak yang masih beranggapan, merokok di dalam mobil bisa menambah konsentrasi saat nyetir. Padahal, itu salah besar. Merokok sambil nyetir justru lebih berbahaya. Saking bahayanya, di Inggris, bahkan ada undang-undang yang melarang merokok selagi nyetir. Aturan itu dibuat bukan hanya demi keselamatan pengendara tetapi juga penumpangnya, terutama penumpang yang menjadi perokok pasif.
Selain itu, paparan asap rokok dalam mobil, meskipun jendela dibuka lebih berbahaya. Perokok berfikir, dengan membuka jendela mobil dapat membersihkan udara. Tetapi sebenarnya udara dari luar tersedot dan mendorong asap langsung menuju penumpang di kursi belakang.
Bahkan ada penelitian yang mengukur kadar zat berbahaya di dalam mobil ketika pengendara merokok dalam mobil meskipun jendela dibuka. Selain berbahaya buat penumpang, merokok di dalam mobil juga menimbulkan bau tak sedap dalam kabin. Bau asap rokok yang kental susah dibersihkan meskipun dengan pengharum kabin. Karena bau menmpel ke semua bagian kompartemen di dalam kabin.
Tidak hanya bau tak sedap, merokok juga merusak kinerja AC mobil. “Asap yang terhisap oleh blower, akan menempel di evaporator. Akibatnya evaporator akan cepat kotor dan cepat bau,” terang Abdul Rohim, juragan Sejuk AC di Jl. Joglo Raya, Jakarta Barat.
Proses kerusakan yang terjadi memang tidak langsung rusak seketika. Karena asap dan kotoran rokok di dalam kabin yang teredot blower, lama-lama akan menumpuk di evaporator. Nah, tumpukan kotoran inilah yang mengakibatkan evaporator cepat rusak. Jika dibiarkan, dipastikan akan berpengaruh pada sistem AC mobil rusak.
Agar evaporator tetap awet, lakukan servis rutin AC. Selain membersihkan evaporator dari kotoran juga mengganti filter kabin, agar udara yang ada di dalam kabin tersaring sempurna dan bersih.
Untuk menghilangkan bau dan kotoran bekas rokok di dalam kabin, jangan tinggalkan puntung rokok di dalam mobil. Bersihkan dari sampah rokok. Gunakan cairan khusus untuk membersihkan bagian interior, seperti jok, karpet dan interior lainnya. Setelah bersih gunakan pewangi kabin untuk memelihara keharuman dan kebersihan udara dalam kabin.