17 September 2020 18:49 WIB

Sang Pendiri Yang Melahirkan Hyundai Pony

Dibalik sebuah perusahaan yang kuat, tentunya ada sang pendiri yang berjuang keras. Bagi Hyundai, pendiri tersebut adalah Chung Ju Yun, anak seorang petani miskin dari Korea Utara.

Ya, anda tidak salah membaca bahwa pendiri perusahaan mobil terbesar asal Korea Selatan ini awal mulanya tak memiliki apa-apa dan bahkan berasal dari Korea Utara yang notabene sangat tertutup. 

Semuanya berawal di desa Tongchon pada 25 November 1915 dimana ia dilahirkan. Tinggal di Korea pada tahun 1910-an bukanlah perkara yang mudah. Jepang sedang menjajah Korea dengan kejam. Saat itu juga, Korea belum terbagi menjadi dua.

Semenjak kecil, ia selalu bercita-cita untuk menjadi guru sekolahan. Hanya saja, karena imperialisme Jepang yang ketat pada saat itu, cita-citanya menjadi guru pun harus pupus.

Tidak mau hidup dalam kemiskinan, akhirnya bertekad menghasilkan uang sendiri bersama temannya pada usia 16 tahun. Mereka melarikan diri sejauh 15 mil yang sangat sulit ditempuh pada masa itu untuk bekerja sebagai pekerja bangunan di kota Kowon. Meskipun pekerjaannya kasar, Chung Ju Yun sangat menikmati pekerjaannya karena bisa menghasilkan uang sendiri. Ia terus bekerja selama 2 bulan hingga ayahnya kemudian tahu dimana keberadaannya.

Tak ingin menyerah, pada tahun 1933, Chung Ju Yun bersama temannya memutuskan lari ke arah Seoul. Namun sayangnya, salah seorang saudaranya menemukannya. Dan keadaan bertambah buruk ketika uangnya dan temannya diambil oleh orang tak dikenal yang menawari mereka pekerjaan.

Titik terangnya adalah pada pelariannya yang ketiga ketika dimana ia sudah selesai membantu keluarganya di bidang pertanian. Berhasil membeli tiket kereta menuju Seoul setelah menjual salah satu sapi ayahnya. Sesampainya di Seoul, Chung Ju Yun belajar untuk menjadi seorang akuntan selama 2 bulan. Usahanya terhenti karena ayahnya tahu apa yang dilakukan dan akhirnya kembali lagi ke desanya.

Tak lama setelah itu, pelarian diri ke Seoul dilakukan lagi. Langsung bekerja pada pekerjaan apapun yang ditemui. Setelah bekerja di sebuah pabrik, lantas menjadi kurir toko beras. Karena pekerjaannya yang sangat baik, Chung Ju Yun diangkat menjadi akuntan toko beras tersebut oleh pemiliknya meskipun baru bekerja selama 6 bulan.

Hingga akhirnya pada tahun 1937, pemilik toko yang sakit memberikan tokonya kepada Chung dan semuanya berjalan lancar. Hingga pada tahun 1939, Jepang mengambil kebijakan beras sehingga toko beras tidak mungkin bisa dijalankan. Ia pun kembali ke desanya pada tahun 1940. 

Setelah perang berakhir pada tahun 1945, maka Chung pun kembali ke Seoul untuk memenuhi mimpinya sebagai seorang yang sukses. Di Seoul, akhirnya membuka usaha bengkel untuk mobil.

Nyatanya, bisnis reparasinya berjalan dengan sangat mulus. Dalam waktu sebentar saja, Chung Ju Yun berhasil mengembangkan usahanya dengan pesat, bahkan mencapai sebuah kontrak dengan Amerika Serikat dalam perang Korea.

Setelah melanjutkan usahanya pada berbagai bidang industri, pada tahun 1960-an, Ia akhirnya mendirikan pabrik untuk memproduksi mobil yang awalnya digunakan untuk produsen lain memproduksi mobilnya di Korea Selatan.

Hingga akhirnya pada tahun 1974, rilislah mobil Hyundai pertama di dunia, yaitu Hyundai Pony.

Dari Pony, Hyundai pun akhirnya terus berkembang secara perlahan tapi pasti hingga menjadi produsen mobil terbesar di Korea Selatan dan juga sebagai salah satu pemimpin industri di Korea Selatan.

Meskipun sudah sukses, Chung Ju Yun tidak ingin melupakan masa lalunya. Mulai menjual sapi milik ayahnya demi modal mengejar mimpinya. Hingga menyeberangi perbatasan antara Korea Selatan dan Utara secara langsung dengan membawa 500 sapi untuk desa Tongchon pada tahun 1998. 

Hal tersebut dinilai nekat karena sebelumnya tidak ada orang yang diizinkan melewati perbatasan tersebut. Bila ingin ke Korea Utara, harus melalui negara lain seperti Tiongkok atau Uni Soviet.

Hal tersebut sangat menggemparkan sampai menarik perhatian seluruh Korea Selatan. Seluruh tayangan televisi berubah dan dialihkan untuk menyampaikan aksinya menyeberangi perbatasan.

Setelah berusaha bertahun-tahun dan mengembangkan bisnisnya secara masif, Chung Ju Yun akhirnya pergi dan beristirahat dengan tenang pada 21 Maret 2001 di usia 85 tahun. Berkat kegigihannya, kini hasilnya sangat terasa, Hyundai telah memproduksi mobil-mobil terbaik yang pernah dilihat dunia. Anda sendiri bisa merasakannya di Indonesia, mobil Hyundai dengan kualitas tinggi yang memiliki ciri khas tersendiri.